Beberapa pakar energi berpendapat bahwa OTEC akan menjadi teknologi
penghasil listrik yang sangat kompetitif di masa depan. OTEC dapat
memproduksi listrik hingga skala
gigawatt, dan dengan penggabungan dengan sistem
elektrolisis, akan menghasilkan
hidrogen cukup untuk menggantikan konsumsi
bahan bakar fosil
dunia. Tetapi, mengatur biaya adalah yang tersulit. Seluruh fasilitas
OTEC membutuhkan peralatan khusus dan pipa panjang berdiameter besar
yang ditenggelamkan hingga beberapa kilometer jauhnya dari permukaan
untuk mendapatkan air dingin. Dan itu membutuhkan banyak biaya.
Berdasarkan lokasi
- Daratan
- Mengapung
- Perairan dangkal
Berdasarkan sistem siklus yang digunakan
- Siklus terbuka
- Siklus tertutup
- Siklus hybrid
Air laut
yang dingin merupakan bagian utama dari tiga tipe siklus tersebut.
Untuk mengoperasikannya, air laut yang dingin harus dipompa ke
permukaan. Cara lainnya adalah dengan melakukan
desalinasi air laut dekat
dasar laut yang akan menyebabkan air laut itu mengalir ke atas karena perbedaan densitas
[5].
Siklus tertutup
Diagram siklus tertutup OTEC
Siklus tertutup menggunakan
fluida dengan
titik didih rendah, misalnya
amonia, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air hangat di permukaan dipompa ke
penukar panas
di mana fluida bertitik didih rendah dididihkan. Fluida yang mengalami
perubahan wujud menjadi uap akan mengalami peningkatan tekanan. Uap
bertekanan tinggi ini lalu dialirkan ke turbin untuk menghasilkan
listrik.
Uap tersebut lalu didinginkan kembali dengan air dingin dari laut dalam dan mengembun. Lalu fluida kembali melakukan siklusnya.
Siklus terbuka
Diagram siklus terbuka OTEC
Siklus terbuka menggunakan air laut untuk menghasilkan listrik. Air
laut yang hangat dimasukkan ke dalam tangki bertekanan rendah sehingga
menguap. Uap ini dugunakan untuk menggerakkan turbin. Air laut yang
menguap meninggalkan
mineral laut seperti
garam dan lain sebagainya sehingga bermanfaat untuk menghasilkan
air tawar untuk diminum dan
irigasi[6]
Siklus hybrid
Siklus hybrid menggunakan keunggulan sistem siklus terbuka dan
tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut yang diletakkan di tangki
bertekanan rendah untuk dijadikan uap. Lalu uap tersebut digunakan untuk
menguapkan fluida bertitik didih rendah (
amonia atau yang lainnya). Uap air laut tersebut lalu dikondensasikan untuk menghasilkan air tawar desalinasi.
Fluida kerja
Berbagai jenis fluida digunakan untuk teknologi ini, umumnya yang
merupakan bertitik didih rendah. Yang paling populer adalah amonia
karena biaya pengadaan yang murah, kemudahan transportasi, dan cukup
tersedia. Kekurangan amonia adalah fluida ini beracun mudah terbakar.
Jenis fluida lain yaitu hidrokarbon berfluorin seperti
CFC dan
HCFC tidak beracun dan tidak mudah terbakar, namun fluida ini merusak
ozon. Hidrokarbon seperti
pentana
juga kandidat yang baik, namun mudah sekali terbakar. Selain itu,
penggunaan fluida hidrokarbon yang berasal dari minyak bumi mampu
meningkatkan persaingan dengan penggunaannya sebagai
bahan bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar