Pada umumnya mesin pendingin dibagi menjadi dua yaitu mesin pendingin skala besar dan mesin pendingin skala kecil. Mesin pendingin skala besar biasanya digunakan pada kapal penangkap ikan atau perusahaan pengolah ikan (mis : cold storage, palka, dll), sedangkan mesin pendingin skala kecil biasanya digunakan pada rumah tangga atau perkantoran (mis : AC, kulkas, dll). Perbedaan yang lain antara mesin pendingin skala besar dan mesin pendingin skala kecil yaitu pada komponen utamanya, dimana pada mesin pendingin skala besar, komponen receiver atau tangki penampung masuk dalam komponen utama, karena bahan pendingin yang bersirkulasi pada mesin pendingin tersebut dalam jumlah banyak, sehingga ketika mesin pendingin dalam kondisi tidak beroperasi, ada tempat untuk menampung bahan pendingin tersebut. Sedangkan pada mesin pendingin skala kecil, komponen receiver masuk dalam komponen bantu, karena pada mesin pendingin skala kecil bahan pendingin yang bersirkulasi tidak banyak dan cukup ditampung pada kondensor saja apabia mesin pendingin tersebut tidak beroperasi.
Komponen-komponen yang menunjang beroperasinya suatu mesin pendingin, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu komponen utama, komponen bantu dan komponen kontrol. Komponen utama terdiri dari kompresor, kondensor, katup ekspansi, evaporator, dan receiver. Komponen bantu terdiri dari pemisah oli (oil separator), fiter and drier, akumulator dan heat exchanger. Komponen kontrol antara lain manometer, termometer, HPC (high pressure control) dan LPC (low pressure control).
Bahan pendingin yang berada didalam kompresor dimampatkan atau dikompresi oleh kompresor, sehingga bahan pendingin tersebut keluar dari kompresor mempunyai tekanan dan temperatur yang tinggi. Keluar dari kompresor, bahan pendingin melewati pemisah oli, dimana pada pemisah oli tersebut bahan pendingin dipisahkan dari oli yang terbawa keluar dari kompresor. Setelah melewati pemisah oli, bahan pendingin bergerak menuju ke kondensor untuk dikondensasi menjadi cairan bertekanan tinggi. Pada kondensor bahan pendingin melepaskan panas ke media pendingin (mis : air atau udara). Dari kondensor bahan pendingin mengalir ke receiver dan kemudian ke filter and drier untuk disaring dan dikeringkan agar tidak ada kotoran dan air yang terbawa ke katup ekspansi. Setelah melewati filter and drier, maka bahan pendingin mengalir ke katup ekspansi, dimana dalam katup ekspansi bahan pendingin diturunkan tekanannya dengan cara dithrottling (dicekik), sehingga bahan pendingin tersebut bertekanan rendah. Dari katup ekspansi bahan pendingin bergerak ke evaporator untuk diuapkan menjadi uap bertekanan rendah. Pada evaporator bahan pendingin menyerap panas dari produk. Setelah melewati evaporator, bahan pendingin melewati akumulator untuk dipisahkan antara bahan pendingin yang berbentuk uap dengan bahan pendingin yang berbentuk cair, agar bahan pendingin yang berbentuk cair tidak terbawa masuk ke dalam kompresor. Dari akumulator bahan pendingin kembali masuk ke kompresor.
Diagram mesin pendingin biasa disebut juga Diagram Moullier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar