Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap
air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan
dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi
Industri.
Mesin uap merupakan mesin pembakaran eksternal, dengan cairan yang
terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan
yaitu tenaga surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi. Jika uap
berkembang melalui piston atau turbin, akan menyebabkan kerja mekanik.
Dalam Sejarah Mesin Uap, pertama kali dibuat oleh Hero dari Alexandria,
yaitu sebuah prototipe turbin uap primitif yang bekerja menggunakan
prisip reaksi. dimana tubin ini terdiri dari sumber kalor, bejana yang
diisi dengan air dan pipa tegak yang menyangga bola dimana pada bola
terdapat dua nosel uap. Proses kerjanya adalah sebagai berikut, sumber
kalor akan memanasi air di dalam bejana sampai air menguap, lalu uap
tersebut mengalir melewati pipa tegak masuk ke bola. Uap tersebut
terkumpul di dalam bola, kemudian melalui nosel menyembur ke luar,
karena semburan tersebut, bola mejadi berputar.
Selanjutnya setelah penemuan Hero, beberapa abad kemudian dikembangkan
turbin uap oleh beberapa orang yang berusaha memanfaatkan uap sebagai
sumber energi untuk peralatan mereka. Thomas Savery (1650-1715) adalah
orang Inggris yang membuat mesin uap bolak-balik pertama, mesin ini
tidak populer karena mesin sering meledak dan sangat boros uap. Untuk
memperbaiki kinerja dari mesin Savery, Denis Papin (1647-1712) membuat
katup-katup pengaman dan mengemukakan gagasan untuk memisahkan uap air
dan air dengan menggunakan torak.
Gagasan Papin direspons oleh Thomas Newcomen ( 1663-1729) yang merancang
dan membangun mesin menggunakan torak. Prinsip kerja yaitu uap tekanan
rendah dimasukan ke silinder dan menekan torak sehingga bergerak ke
atas. Selanjutnya, silinder disemprot air sehingga terjadi kondensasi
uap, tekanan menjadi turun dan vakum. Karena tekanan atmosfer dari luar
torak turun maka terjadi langkah kerja.
Perkembangan mesin uap selanjutnya adalah mesin uap yang dikembangkan
oleh James Watt. Selama kurang lebih 20 tahun ia mengembangkan dan
memperbaiki kinerja dari mesin Newcomen. Gagasan James Watt yang paling
penting adalah mengkonversi gerak bolak-balik menjadi geraka putar
(1781). Mesin tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Corliss
(1817-1888), yaitu dengan mengembangkan katup masuk yang menutup cepat,
untuk mencegah pencekikan katup pada waktu menutup. Mesin Corliss
menghemat penggunaan bahan bakar batu bara separo dari batu bara yang
digunakan mesin uap James watt.
Kemudian Stumpf (1863) mengembangkan mesin uniflow yang dirancang untuk
mengurangi susut kondensasi. Mesin uap yang dibuat paling besar pada
abad 18 adalah menghasikan daya 5 MW, pada waktu itu dianggap raksasa,
karena tidak adal agi mesin yang lebih besar. Seiring dengan kebutuhan
tenaga listrik yang besar, kemudian banyak pengembangan untuk membuat
mesin yang lebih efisien yang berdaya besar.
Mesin uap bolak-balik memiliki banyak keterbatasan, antara lain
mekanismenya terlalu rumit karena banyak penggunaan katup-katup dan juga
mekanisme pengubah gerak bolak-balik menjadi putaran. Maka untuk
memenuhi tuntutan kepraktisan mesin uap dengan efisiensi berdaya lebih
besar, dikembangkan mesin uap rotari. Mesin uap rotari komponen utamanya
berupa poros yang bergerak memutar. Model konversi energi potensial uap
tidak menggunakan torak lagi, tetapi menggunakan sudu-sudu turbin.
Gustav de Laval (1845-1913) dari Swedia dan Charles Parson (1854-1930)
dari Inggris adalah dua penemu awal dari dasar turbin uap modern. De
laval pada mulanya mengembangkan turbin rekasi kecil berkecepatan
tinggi, namun menganggapnya tidak praktis dan kemudian mengembangkan
turbin impuls satu tahap yang andal, dan namanya digunakan untuk nama
turbin jenis impuls. Berbeda dengan De laval, Parson mengembang turbin
rekasi tingkat banyak, turbinnya dipakai pertama kali pada kapal laut.
Disamping para penemu di atas, penemu-penemu lainnya saling melengkapi
dan memperbaiki kinerja dari turbin uap. Rateau dari Prancis
mengembangkan turbin impuls tingkat banyak, dan C.G. Curtis dari Amerika
Serikat mengembangkan tubin impuls gabungan kecepatan. Selanjutnya,
penggunaan turbin uap meluas dan praktis menggantikan mesin uap
bolak-balik, dengan banyak keuntungan. Penggunaan uap panas lanjut yang
meningkatkan efisiensi sehingga turbin uap berdaya besar (1000 MW, 3600
rpm, 60 Hz) banyak dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar